Berita13, Wonosobo – Pentas Tari Lengger berlangsung pada 19 – 20 Desember di Pendopo kabupaten Wonosobo dan Taman Kartini Wonosobo, Wonosobo, Jawa Tengah.
Acara ini diantaranya memberikan sajian hiburan gratis dan edukasi yang menarik minat masyarakat Wonosobo. Mulai dari pertunjukan Serasehan Budaya, Pentas tari Lengger Solasih & Tari Petik Teh, Pentas Wayang Santri (kolaborasi Wayang Kulit dengan Wayang Orang), Kesenian Reog, pentas 17 Karya tari dari Sanggar Satria Wonosobo, dan Pentas Embleg Dem & Tari lengger.
Ditilik dari sejarahnya, Tari lengger tercatat dirintis oleh tokoh kesenian bernama Gondowinangun di Dusun Giyanti, Desa Kecis, kecamatan Selomerto, kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, pada tahun 1910, yang kemudian dikembangkan oleh Ki Hadi Soewarno.
Keunikan dari Tari Lengger ini adalah para penarinya yang mengalami mendhem (kerasukan), dimana jiwa mereka dikuasai oleh lelembut yang seakan-akan berada dalam kondisi tidak sadar dan bertingkah aneh seperti makan beling (pecahan kaca), menginjak bara api, mencambuk diri sendiri, serta aksi lain tanpa adanya rasa sakit. Tidak hanya penari, terkadang penonton juga kerap mengalami hal yang sama.
Aksi-aksi memukau dalam tari lengger pun membuat masyarakat antusias untuk menonton serta meramaikan penutupan Gelar Seni Tradisional Wonosobo 2015 ini.
“Menarik sekali, saya memang suka menonton Tari Lengger, setiap ada acara yang menampilkan tarian ini, saya selalu menyempatkan diri nonton dengan keluarga” ujar Budi, salah satu penonton. - Dina Febriani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar