BERITA13, YOGYAKARTA - Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW yang selisih satu hari dengan
Perayaan Hari Natal masih dirasakan umat Muslim, salah satunya di Pesantren
Waria Al-Fattah Kota Gede. Pesantren khusus waria satu-satunya di dunia ini
menggelar diskusi terbuka dalam rangka merayakan Maulid Nabi (27/12). Diskusi
terbuka ini menyongsong tema Dengan Peringatan Maulid Nabi Kita Jadikan
Pondok Pesantren Al-Fattah sebagai Media Islam Rahmatan Lil Alamin. Acara ini menghadirkan
Dosen UIN sekaligus ustadz pengajar di Ponpes Waria Al-Fattah, Ustadz Arif Nur
Syahfri dan Dosen IAIN Surakarta, Ibu Dra. Ani Sofiani, M.Si.
Ustadz Arif Nur Syahfri & Ibu Dra. Ani Sofiani, M.Si. memberikan materi diskusi |
Sesuai
dengan temanya, diskusi terbuka ini membahas tentang penerimaan perbedaan
sehingga agama Islam bisa menjadi agama yang Rahmatan Lil Alamin, artinya agama
yang membawa rahmat dan kesejahteraan bagi semua seluruh alam semesta, termasuk
hewan, tumbuhan dan jin, apalagi sesama manusia. Menurut Ustadz Arif penerimaan
perbedaan tidak tergantung dari ilmu yang telah didapat. “Kualitas penerimaan
kita terhadap perbedaan tidak tergantung dengan ilmu yang kita dapat. Atau
mungkin ternyata derajat ilmu S1, S2, S3, itu tidak berbanding lurus terhadap
penerimaan perbedaan. Kita tidak bisa pungkiri di kampung-kampung orang
menerima perbedaan beragama, dengan senang dan bahagianya mengucapkan Selamat
Hari Natal,” ujarnya. Sedangkan Ibu Ani Sofiani mengatakan lamanya orang
memeluk agama Islam tidak jaminan dia lebih baik praktik Islamnya dari pada
orang yang baru memeluk Islam. Acara ini
dihadiri oleh beberapa santri waria dan ustadzah pengajar Ponpes Al-Fattah. - Mufida Kuncoyo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar