Minggu, 27 Desember 2015

FASILITAS MEMBATIK KURANG,BATIK TULIS GIRILOYO BELUM SIAP HADAPI MEA



BERITA13, BANTUL. Masyarakat Ekonomi Asia telah menjamur di Indonesia. Produk negara asing sudah merambah dan bersaing dengan produk lokal. Batik merupakan produk lokal Daerah Istimewa Yogyakarta.
Desa Giriloyo, Imogiri, Bantul terkenal dengan sentra batik tulis. Ciri khas dari batik tulis di Desa Giriloyo yaitu proses manual atau memola kain batik dan proses pewarnaannya menggunakan bahan alami. Sentra Batik Tulis yang tetap mempertahankan batik tulis tradisional adalah Sentra Batik Tulis Sri Kuncoro.
Sentra Batik Tulis Sri Kuncoro salah satu Industri Kecil Menengah yang belum siap menghadapi MEA 2015. Pembatik dan pemilik sentra batik tulis, Imaroh mengaku, pengerajin kecil seperti para pembatik di desa giriloyo masih membutuhkan fasilitas untuk menghasilkan batik tulis. Kurangnya peralatan dan pemenuhan persyaratan yang harus dipenuhi untuk mengenalkan batik masih sulit dijangkau.
“Kalau ekspor, pengerajin kecil kayak kita ya belum tahu, menuju ekspor ya belum, masih jauh. Kita ekspor, surat ijin masih susah, kalo meuju ekspor sulit juga. Misal satu kontener aja masih satu dusun ngumpulin satu bulan gak bisa satu kontener. Jadi kalo ekspornya agak susah. Makanya buat ekspotir-ekspotir besar atau pabrik-pabrik kecil,  toko batik yang besar sangat membantu, kalo pengerajin kecil kayak kita ya itu sebenarnya MEA  itu sangat-sangat, menurut saya meresahkan, ya belum siap”, jelasnya.
“Apalagi kita sebagai pengerajin kecil yang kayak gini, kalau gak ada bantuan, kalau gak ada yang menjembatani, kalau sampai ke pasar bebas maksudnya itu, mengurus MEA kayak gitu ya susah”, lanjut Imaroh yang ditemui di workshop (Sabtu, 28/11/ 2015).
Target pemasaran kedepannya, pembatik bertahan dengan motif batik klasik yang tidak ada di daerah-daerah lain.“Jadi tetep melestarikan motif klasik itu terus ya memang persaingan sangat luas ya, sangat bebas, persaingan di MEA itu, ya mau tidak mau, siap tidak siap ya kita harus terima, iya itu aja kita bertahan di motif klasik yang ada di kraton Yogjakarta dan kita juga meningkatkan kualitas baik di pembatikan maupun pewarnaan.”
(Rep : Herlina Noor)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar