JOGJA - Event tahunan Pasar Malam Perayaan Sekaten (PMPS) tahun 2015 masehi, 1437 hijriyah, dan 1949 ehe, akhirnya diresmikan pada Jum'at (4/12/2015) sore di kawasan Alun-alun Utara Yogyakarta. Jika selama ini upacara pembukaan selalu dipusatkan di sisi utara alun-alun, kali ini pembukaan dilangsungkan di sisi barat, yang juga berhadapan langsung dengan Masjid Gedhe Kauman.
Dalam sambutannya, Gubernur DIY yang diwakili Asisten perekonomian dan pembangunan Setda DIY, Didik Purwadi menyatakan, perayaan sekaten adalah salah satu event rutin dengan ekspresi yang dinamis, namun tidak pernah meninggalkan ciri khas utamanya sebagai wujud perayaan memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.
"Perayaan seperti sekaten inilah yang sejatinya mempengaruhi keistimewaan di Yogyakarta. Karena memang sekaten tetap mampu berinovasi dengan keadaan jaman, namun tidak pernah lupa dengan kodratnya untuk memperingati Maulid dengan segala kekhasannya. Kita akan terus uri-uri (menjaga) kelestariannya," kata Didik, Jum'at (4/12).
Salah satu asisten Sri Sultan ini juga didaulat untuk membuka secara langsung perayaan Sekaten 2015, dengan seremoni pemotongan tali yang turut diiringi pemukulan gong secara bersamaan.
Sementara Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti, mengucapkan rasa terima kasihnya kepada Gubernur DIY dalam hal ini Pemda DIY, yang telah merestui penyelenggaraan Sekaten tahun ini, yang tetap dipusatkan di Alun-alun Utara Yogyakarta, meskipun di sekitar lokasi ini (titik nol) masih dilaksanakan proyek revitalisasi.
"Kami juga haturkan terima kasih atas izin dan penggunaan area alun-alun utara ini dengan segala rangakaiannya, untuk tetap menggelar PMPS, yang telah menjadi acara tahunan di kota Yogyakarta," papar Walikota.
Sekaten tahun ini sendiri hanya digelar selama 21 hari, mulai tanggal 4 hingga 24 Desember 2015 mendatang. Haryadi pun mengakui proyek revitalisasi di titik nol ikut berpengaruh terhadap singkatnya durasi PMPS, yang akan berdampak pada kepadatan lalu lintas. Selain itu juga agar event ini lebih fokus pada perayaan inti yakni Maulid Nabi Muhammad SAW.
Sedangkan tema yang diangkat kali ini adalah "Harmoni budaya, ekonomi, dan religi untuk Jogja Istimewa".
Acara pembukaan juga turut menghadirkan sendratari "Sego Gurih Tampah" yang diperankan siswa/i SMK N 1 Kasihan Bantul.
Secara total, Sekaten 2015 diikuti 483 stand, dimana 80% diantaranya merupakan stand produk UKM dan kerajinan lokal.
Azka Qintori
Tidak ada komentar:
Posting Komentar