Rabu, 06 Januari 2016

Galeri Kustiyah Edhi Sunarso Peninggalan Edhi Soenarso Dibuka untuk Umum



BERITA13, YOGYAKATA . Pematung Indonesia Edhi Soenarso meninggal dunia Senin (4/1/2016) pukul 22.53 WIB di Rumah Sakit JIH Yogyakarta . Seniman sudah menghasilkan karya seni berupa patung yang antara lain Monumen Pembebasan Irian Barat ,  Patung Selamat Datang di Bundaran Hotel Indonesia , Monumen Dirgantara di Pancoran dan masih banyak lagi.  

Pria kelahiran Salatiga 1932 ini juga memberi warisan untuk maskarakat indonesia berubah sebuah geria seni Hi. Kustiyah Edhi Sunarso , yang akan di buka untuk umum mulai januari 2016 . berdasarkan keterangan dari anak ketiga Edhi sunarso, Setia Sunarso.
“ Galeri yang terletak di desa Nganti RT 2/7 Jl. Cempaka NO 72 Mlati Sleman Yogyakarta  ini kita buka untuk umum , bapak sudah memberikan amanah untuk mulai Januari 2016 “  

Nama dari galeri adalah  perpaduan nama kedua orang tuanya. Seperti patung yang berada di depan  galeri ,patung dua manusia yang bernama pertemuan bermakna pertemuan kedua orangtaunya yang saling mencintai. 

Di dalam galeri Kustiyah Edhi Sunarso galeri tersebut memamerkan foto-foto proses pembuatan patung. Di antaranya pembuatan patung Dirgantara dan banyak pantung – patung hasil karyanya yang memiliki filosofi perjuangan . 

Edhi meninggalkan empat anak kandung, empat anak angkat, dan belasan cucu. Menurut Satia semua saudaranya memiliki bakat seni yang berbeda-beda. Termasuk seni lukis, kriya, dan tekstil. Sebagai anak, Satia merasa wajib meneruskan perjuangan sang ayah. 

Adapun karya terakhir Edhi yaitu patung Pala dan Cengkeh yang dipasang di Museum Rempah, Ternate. Menurut setia sunarsa ia mendapat tugas olah orang tuanya untuk merealisasikan disain – disain yang belum sempat di kerjakan oleh Edhi Sunarso. 
(Rep : Zean Ayu P.)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar